Sistem Adaptasi Sukulen

1 komentar

 

pinteres.com

Sistem Adaptasi Sukulen

 

Sukulen  dikenal  dengan  kemampuannya  untuk  bertahan  hidup  di

 

lingkungan yang bervariasi. Gelar tumbuhan yang awet, alot dan lainnya

disematkan pada tumbuhan dengan jaringan ber-cadangan air ini. Namun,

ada kekeliruan fatal di sini. Kalimat ‘Sukulen adalah tumbuhan adaptif’

sebenarnya mengacu pada ‘Kelompok tumbuhan sukulen bisa berada di

lingkungan yang bervariasi’. Tolong digarisbawahi bahwa sukulen yang

hidup  di  lingkungan  dengan  spesifikasi  tertentu  jenis  sukulennya  juga

spesifik. Artinya tidak sama dengan ‘semua sukulen bisa tumbuh di semua

jenis lingkungan’. Tidak demikian.



 

Kaktus misalnya, sebagian ada yang bisa bertahan di iklim seperti

 

gurun pasir namun ada jenis kaktus lain yang bisa tumbuh di hutan, atau

sela-sela bebatuan. Ketika posisinya ditukar, kaktus padang pasir ditanam

di hutan atau sebaliknya justru mereka tidak akan bertahan. Mungkin akan

lebih tepat jika dikatakan bahwa “Beragam jenis sukulen dapat ditemukan

dalam berbagai kondisi lingkungan yang bervariasi”.

 

 

Hal ini mengisyaratkan bahwa setiap sukulen punya ‘iklim’ tertentu

yang sesuai dengan kapasitasnya. Namun, persamaan dari semua sukulen

adalah tubuhnya memiliki sistem khusus untuk menyerap air sebanyak-

banyaknya dan menyimpan cadangan airnya dengan baik agar tidak cepat

berkurang.

 

 

Di  beberapa  tempat,  curah  hujan  bisa  sangat

jarang sekali. Sukulen yang hidup di sana harus bisa

menyerap sebanyak mungkin curah hujan untuk di-

gunakan selama beberapa waktu (seringkali bulanan)

dalam  kondisi  kekeringan.  Untuk  memperoleh  air, 

sukulen memiliki sistem jaringan akar yang disesuai-

kan dengan lingkungan tempat hidupnya.

 

Tiap jenis sukulen punya ‘standar’kebutuhan

tersendiri. Sebagai hobiis, baiknya kita mengetahui

standar tersebut

Ramdhan
Internet Martketing

Related Posts

1 komentar

Posting Komentar