Sistem Adaptasi Sukulen
Sukulen dikenal dengan kemampuannya untuk bertahan hidup di
lingkungan yang bervariasi. Gelar tumbuhan yang awet, alot dan lainnya
disematkan pada tumbuhan dengan jaringan ber-cadangan air ini. Namun,
ada kekeliruan fatal di sini. Kalimat ‘Sukulen adalah tumbuhan adaptif’
sebenarnya mengacu pada ‘Kelompok tumbuhan sukulen bisa berada di
lingkungan yang bervariasi’. Tolong digarisbawahi bahwa sukulen yang
hidup di lingkungan dengan spesifikasi tertentu jenis sukulennya juga
spesifik. Artinya tidak sama dengan ‘semua sukulen bisa tumbuh di semua
jenis lingkungan’. Tidak demikian.
Kaktus misalnya, sebagian ada yang bisa bertahan di iklim seperti
gurun pasir namun ada jenis kaktus lain yang bisa tumbuh di hutan, atau
sela-sela bebatuan. Ketika posisinya ditukar, kaktus padang pasir ditanam
di hutan atau sebaliknya justru mereka tidak akan bertahan. Mungkin akan
lebih tepat jika dikatakan bahwa “Beragam jenis sukulen dapat ditemukan
dalam berbagai kondisi lingkungan yang bervariasi”.
Hal ini mengisyaratkan bahwa setiap sukulen punya ‘iklim’ tertentu
yang sesuai dengan kapasitasnya. Namun, persamaan dari semua sukulen
adalah tubuhnya memiliki sistem khusus untuk menyerap air sebanyak-
banyaknya dan menyimpan cadangan airnya dengan baik agar tidak cepat
berkurang.
Di beberapa tempat, curah hujan bisa sangat
jarang sekali. Sukulen yang hidup di sana harus bisa
menyerap sebanyak mungkin curah hujan untuk di-
gunakan selama beberapa waktu (seringkali bulanan)
dalam kondisi kekeringan. Untuk memperoleh air,
sukulen memiliki sistem jaringan akar yang disesuai-
kan dengan lingkungan tempat hidupnya.
Tiap jenis sukulen punya ‘standar’kebutuhan
tersendiri. Sebagai hobiis, baiknya kita mengetahui
standar tersebut
Wah bakalan sukses masnya ini,semangat terus mas.
BalasHapus