PENYIRAMAN
Penyiraman adalah aspek paling krusial dalam perawatan sukulen. Sebagai tanaman yang punya jatah
cadangan air dalam tubuhnya, seringkali yang merawat sukulen bingung dengan cara menyiram sukulen. Efeknya,
kalo sukulennya ga busuk ya mati kekeringan. Jadi, baiknya gimana sih menyiram sukulen?
Setelah unboxing dan menanam sukulen dalam pot, sebaiknya tidak disiram dulu agar akarnya beradaptasi
dulu dengan media tanam. Perlu emang? Well, beberapa jenis sukulen yang akarnya kuat seperti sansevera dan
agave biasanya ga apa apa, tapi yang akarnya serabut seperti echeveria dan sejenisnya menunjukkan gejala
pembusukan ketika disiram segera setelah ditanam. Sebaiknya tunggu 4-5 hari sebelum penyiraman perdana.
Penyiraman berikutnya bisa dilakukan setelah medianya kering. Sukulen umumnya lebih tahan kondisi kering dari
pada basah dan lembab. Kalau anda tidak yakin apakah sukulen anda sudah siap disiram atau belum lebih baik jangan
dulu disiram.
Penyiraman metodenya bebas aja sih, mau pakai gelas atau selang yang penting medianya bisa sampai basah
dan air sampai ke akar agar bisa diserap. Sebenarnya yang jadi patokan bukan jumlah air yang disiramkan tapi
akarnya basah atau engga. Kalo kalian main ke nursery kaktus yang besar, pegawainya ga nyiram sukulen satu
persatu tapi di semprot pake selang sampai basah kuyup.
Hal ini tentu tidak jadi masalah karena di green house lingkungannya cenderung panas jadi media yang tadinya basah kuyup bisa cepat kering. Ini kuncinya,
PASTIKAN MEDIA TANAM SEGERA KERING SETELAH DISIRAM.
Media yang baik setelah disiram akan mulai kering setelah 1-2 hari dan kering sepenuhnya dalam waktu
sekitar satu minggu. Durasi ini bisa bervariasi tergantung kondisi lingkungan. Kalo lingkungannya kering bisa lebih
cepat, kalo lembab dan dingin bisa lebih lambat.
Selain lingkungan, faktor lain yang mempengaruhi kecepatan pengeringan media adalah jenis sukulen. Ada
sukulen yang banyak menyerap air ada yang sedikit menyerap air. Sukulen yang banyak menyerap air biasanya
berdaging tebal, sebaliknya yang tipis sebaliknya tidak menyerap banyak air.
Jadi, kalo anda bertanya seberapa sering harus menyiram sukulen tentu akan saya jawab tergantung jenis dan
kondisi lingkungannya. Ada dua hal yang bisa anda jadikan patokan untuk menyiram sukulen.
Pertama, medianya. Jangan menyiram sukulen ketika medianya belum kering karena bisa menyebabkan akar
sukulen membusuk. Kedua, kondisi sukulennya. Untuk minggu-minggu awal perawatan, anda harus jeli melihat
kondisi sukulen. Coba observasi perubahan yang terjadi pada sukulen, apakah timbul keriput atau malah ada bagian
yang berubah lembek dan mulai membusuk. Kalau mulai keriput artinya anda bisa
menambah frekuensi penyiraman, sebaliknya jika
mulai busuk, frekuensinya dikurangi alias interval
penyiramannya ditambah, misal yang asalnya disiram
per lima hari jadi per seminggu sekali..
Observasi ini penting agar anda tahu
kebutuhan air yang diperlukan oleh sukulen anda di
tempat anda. Lingkungan anda bisa saja berbeda
dengan lingkungan tempat nursery anda berbelanja.
Baca Juga : Mengenal Lebih Dekat Kaktus & Sukulen Lainnya
Setelah penyiraman, yang berikutnya adalah pencahayaan alias dimana sebaiknya meletakkan sukulen.
Sebagian buyer ingin menempatkan sukulen indoor sebagai hiasan ruangan. Tentu tidak salah, ya namanya juga
selera. Akan tetapi sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan cahaya sukulen yang diperlukan. Sebelum membeli,
sebaiknya dipelajari dulu sukulen yang diinginkan kebutuhan cahayanya seperti apa. Ketika hidup bersama sukulen,
seringkali kitalah yang harusnya mengalah dan mengakomodasi kebutuhan hidup sukulen. Bukan sebaliknya.
Posting Komentar
Posting Komentar